Sumenep – keamanan petir, tidak adanya proteksi petir, hujan deras disertai petir mengguyur Kabupaten Sumenep Minggu (13/4/2014) sore memakan korban. Dua petani yang sedang memanen padi di Desa Kacongan Kecamatan Kota Sumenep, tewas disambar petir.
Keamanan petir sangat diperlukan untuk mencegah risiko terkena petir. Korban yang meninggal bernama toyah (50) dan Sarni (45) warga Desa Batang-Batang Daya Kecamatan Batang-Batang. Korban langsung dievakuasi oleh teman-temannya dari tengah sawah ke jalan raya Bandar Udara Trunojoyo, untuk dibawa ke rumah sakit.
"Tadi hujan petir besar sekali, keduanya kena petir langsung meninggal di sawah," kata teman korban, Khaliq (35).
Menurut Khaliq, sebenarnya korban sudah diingatkan agar berhenti bekerja karena hujan dan petir sangat besar. Namun karena padi yang dikerjakan tinggal sedikit akhirnya diselesaikan.
"Saya sudah ingatkan tadi karena petir supaya berhenti. Tapi mereka terus saja dan tau-tau sudah kesambar petir," jelas Khaliq.
Polisi yang datang ke lokasi melakukan olah TKP dan segera mengevakuasi korban ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan, kedua korban meninggal murni karena petir. Berdasarkan pemeriksaan luar, korban Toyah mengalami luka memar bekas sambaran petir di punggung, sedangkan korban perempuan Sarni mengalami luka bekas sambaran petir di dada dan mengalami pendarahan.
Setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh polisi, pukul 17.30 wib kedua korban langsung dibawa pulang ke rumahnya menggunakan 2 ambulance untuk dimandikan dan dimakamkan.
(Ahmad Rahman – detikNews)
